Senin, 22 Oktober 2018

KARAKTERISTIK FIBER OPTIK

Karakteristik Fiber Optic

Komunikasi fiber optik telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai segi pengiriman data informasi, mulai dari lingkup ‘local area networks’(LAN) sampai telekomunikasi antar benua. Fiber optik adalah suatu media transmisi yang pemakaiannya sedang berkembang pesat. Hal ini karena media fiber optik memiliki keunggulan yang signifikan dibanding media transmisi kawat konvensional.
Secara umum komunikasi fiber optik dapat dijelaskan sebagai berikut :
Data yang akan dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam sistem pengiriman data  dalam system fiber optic maka data berasal dari elektrik akan diubah dahulu ke optic oleh sumber cahaya berupa LED, Laser Dioda (LD). Kemudian disambungkan dengan splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain dan diterima oleh photodetektor bisa berupa PIN, APD (Avalance Photodioda) yang akan mengubah dari optik ke elektrik selanjutnya akan diubah ke data semula.
  
Ø  STRUKTUR DASAR SERAT OPTIK
Terdiri dari :
1.      Core (Inti), Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.
              Core memiliki Ciri-Ciri :
a. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi.
b. Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya    terjadi pada bagian ini. Ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optic.
2.   Cladding (Lapisan) Berfungsi sebagai cermin, yakni mementulkan cahaya agar dapat   merambat ke ujung lainnya.
Cladding memiliki Ciri-Ciri :
a. Terbuat dari bahan gelas dengan indek bias lebih kecil dari core
b. Merupakan selubung dari core
c. Hubungan index antara core dan cladding akan membpengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).
3. Coating (Jaket)
Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tempat kode warna. Indek bias (n) inti lebih besar dari pada Indek bias Cladding (Nc > Nd).
Coating memiliki Ciri-Ciri :
a. Terbuat dari bahan plastik
b. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan
Ø  Jenis jenis Fiber Optik:
1.      Step index multimode
Indeks bias core konstan Ukuran Core besar (50 mikro meter) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar Terjadi dispresi.  Hanya digunakan untuk jarak pendek dan tranmisi data bit rate rendah.
2.       Graded index multimode
Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat . Dispresi minimum Hanya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya lebih sulit.
3.       Step index singlemode
Serat Optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya.  Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optic. Digunakan untuk tranmisi data dengan bit rate tinggi.
Ø  Kode warna pada kabel serat optik
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Warna selubung luar/jacket
Artinya
Kuning
serat optik single-mode
Oren
serat optik multi-mode
Aqua
Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu
Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
Biru
Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
  1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
  1. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
  1. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
  1. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
  1. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
  1. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
  2. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
  1. LC
  2. SMU
  3. SC-DC
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna Konektor
Arti
Keterangan
Biru
Physical Contact (PC), 0°
yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.
Hijau
Angle Polished (APC), 8°
sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode
Hitam
Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu,
Krem
Physical Contact (PC), 0°
serat optik multi-mode
Putih
Physical Contact (PC), 0°

Merah

Penggunaan khusus




Ø  Keuntungan Serat Optik
·         Band width lebar
·         Redaman kecil
·         Kebal terhadap induksi
·         Keamanan rahasia informasi lebih baik
·         Aman dari bahaya listrik
·         Penambahan kanal / kapasitas terpasang lebih mudah
·         Tidak ada cakap silang (Crosstalk)
·         Tidak berkarat
·         Lebih ekonomis
·         Tanah temperatur tinggi
·         Konsumsi daya rendah
Ø  Kerugian Serat Optik
·         Tidak menyalurkan energi listrik
·         Pada sistem repeater, transmistter & receiver perlu pengubahan energi listrik ke optik dan sebaliknya
·         Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuat dari gelas silica, memerlukan penangganan yang lebih hati-hati
·         Perangkat terminasi lebih mahal
·         Perbaikan lebih sulit
 Komunikasi fiber optik telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai segi pengiriman data informasi, mulai dari lingkup ‘local area networks’(LAN) sampai telekomunikasi antar benua. Fiber optik adalah suatu media transmisi yang pemakaiannya sedang berkembang pesat. Hal ini karena media fiber optik memiliki keunggulan yang signifikan dibanding media transmisi kawat konvensional.
Secara umum komunikasi fiber optik dapat dijelaskan sebagai berikut :
Data yang akan dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam sistem pengiriman data  dalam system fiber optic maka data berasal dari elektrik akan diubah dahulu ke optic oleh sumber cahaya berupa LED, Laser Dioda (LD). Kemudian disambungkan dengan splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain dan diterima oleh photodetektor bisa berupa PIN, APD (Avalance Photodioda) yang akan mengubah dari optik ke elektrik selanjutnya akan diubah ke data semula.
  STRUKTUR DASAR SERAT OPTIK
Terdiri dari :
1.      Core (Inti), Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.
              Core memiliki Ciri-Ciri :
a. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi.
b. Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya    terjadi pada bagian ini. Ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optic.
2.   Cladding (Lapisan) Berfungsi sebagai cermin, yakni mementulkan cahaya agar dapat   merambat ke ujung lainnya.
Cladding memiliki Ciri-Ciri :
a. Terbuat dari bahan gelas dengan indek bias lebih kecil dari core
b. Merupakan selubung dari core
c. Hubungan index antara core dan cladding akan membpengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).
3. Coating (Jaket)
Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tempat kode warna. Indek bias (n) inti lebih besar dari pada Indek bias Cladding (Nc > Nd).
Coating memiliki Ciri-Ciri :
a. Terbuat dari bahan plastik
b. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan
Ø  Jenis jenis Fiber Optik:
1.      Step index multimode
Indeks bias core konstan Ukuran Core besar (50 mikro meter) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar Terjadi dispresi.  Hanya digunakan untuk jarak pendek dan tranmisi data bit rate rendah.
2.       Graded index multimode
Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat . Dispresi minimum Hanya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya lebih sulit.
3.       Step index singlemode
Serat Optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya.  Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optic. Digunakan untuk tranmisi data dengan bit rate tinggi.
Ø  Kode warna pada kabel serat optik
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Warna selubung luar/jacket
Artinya
Kuning
serat optik single-mode
Oren
serat optik multi-mode
Aqua
Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu
Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
Biru
Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
  1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
  1. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
  1. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
  1. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
  1. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
  1. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
  2. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
  1. LC
  2. SMU
  3. SC-DC
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna Konektor
Arti
Keterangan
Biru
Physical Contact (PC), 0°
yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.
Hijau
Angle Polished (APC), 8°
sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode
Hitam
Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu,
Krem
Physical Contact (PC), 0°
serat optik multi-mode
Putih
Physical Contact (PC), 0°

Merah

Penggunaan khusus




Ø  Keuntungan Serat Optik
·         Band width lebar
·         Redaman kecil
·         Kebal terhadap induksi
·         Keamanan rahasia informasi lebih baik
·         Aman dari bahaya listrik
·         Penambahan kanal / kapasitas terpasang lebih mudah
·         Tidak ada cakap silang (Crosstalk)
·         Tidak berkarat
·         Lebih ekonomis
·         Tanah temperatur tinggi
·         Konsumsi daya rendah
Ø  Kerugian Serat Optik
·         Tidak menyalurkan energi listrik
·         Pada sistem repeater, transmistter & receiver perlu pengubahan energi listrik ke optik dan sebaliknya
·         Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuat dari gelas silica, memerlukan penangganan yang lebih hati-hati
·         Perangkat terminasi lebih mahal
·         Perbaikan lebih sulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar