OTDR (Optical Time Domain Reflectometer). Adalah sebuah alat yang
digunakan dalam dunia Fiber Optic(FO). Alat ini dapat berfungsi sebagai:
- pengukur panjang Kabel FO
- Pengukur daya & redaman
- memperkirakan titik Loss
OTDR dapat difungsikan menjadi OPM
(Optical Power Meter), Untuk pengukuran daya dan redaman pada OTDR akan
tertera nilai (sekian)db. Semakin mendekati 0db maka perkiraan loss
semakin kecil pula. Batasan-batasan redaman pada FTTx berbedah-bedah.
Nilai dari OLT menuju ODC (Optical Distribution Central)setidaknya masih
dalam kisaran sedekat mungkin dengan 0. sedangkan dari ODC ke
ODP(Optical Distribution Point) nilainya antara 8-10. Sedangkan keluaran
dari ODP ke ONT yaitu kisaran 16-28 (di sini saya mengambil batas yang
paling mendekati loss). bila ingin dilakukan installasi secara aturan
spek maka redaman hendaknya semakin jauh namun masih dalam batas
kisaran.
OTDR (
Optical Time Domain Reflectometer) merupakan alat yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu.
OTDR dapat menganalisis setiap dari jarak akan
insertion loss,
reflection, dan
loss yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan informasi pada layer tampilan.
Mekanisme Kerja OTDR
Umumnya mekanisme kerja OTDR adalah sebagai berikut :
1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik.
2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima.
3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai
loss.
4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.
Berdasarkan mekanisme kerja di atas dapat ditentukan beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR salah satunya yaitu :
1. Jarak Dalam hal ini titik lokasi dalam suatu
link, ujung
link atau patahan.
2. Loss Loss untuk masing
splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu
link.
3. Atenuasi Atenuasi dari serat dalam suatu
link. 4. Refleksi Besar refleksi (
return loss) dari suatu
event.
Fungsi OTDR
Beberap fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :
1. Mengukur
Loss per satuan panjang.
Loss pada saat instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam
loss per
satuan panjang. OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah
instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti
bengkokan (
bend) atau beban yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
X [dBW] = A [dB] – α . L [dB}
X = Besarnya daya untuk jarak
L A = Daya awal yang diberikan OTDR ke serat optik untuk OTDR mini,
Amax adalah 31
dBW α = Redaman (dB/km)
L = Panjang Sehigga dengan membaca grafik X dan L, akan didapat α (redaman), dan dengan membandingkannya dengan
loss budget akan dapat disimpulkan apakah telah terjadi ketidaknormalan.
2. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR
dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada
dalam batas yang diperbolehkan.
3. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau
sambungan dapat terjadi pada saat atau instalasi atau setelah instalasi,
OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau ketidaknormalan tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya
end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar).
End of fiberpada OTDR ditandai dengan adanya daya

dB (dapat disesuaikan dengan menset) yang berfluktuasi. OTDR,
pulse width,
disperse,
rise time merupakan domain waktu, sedangkan
bandwidth, merupakan domain frekuensi.
Istilah Pada OTDR
Adapun beberapa istilah yang perlu diketahui dalam pengukuran yaitu :
a. Dead zone Daerah pada serat optik
dimana perubahan daya terjadi tidak secara linier, dan hal ini tidak
dapat dianalisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat optik yang
ada di pasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti
lonjakan daya sesaat pada awal serat optik.
b. Dynamic Range Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.
c.
Even Zone Daerah dimana dua kejadian akan terdeteksi sebagai satu kejadian.
d.
End of Fiber Merupakan ujung dari fiber optik.