Senin, 20 Mei 2019

MIKROTIK

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Disini saya akan memberikan tutorial tentang mengatur VLAN di Cisco Packet Tracer



VLAN

  • Pertama, buka Cisco Packet Tracer
  • Kemudian, buatlah topologi seperti dibawah ini 
 
 
- Beri IP di setiap komputer 

 
Lalu buka switch, dibagian menu CLI masukkan script sebagai berikut
 
 
 
 
  • disitu kita membuat VLAN 10, 20, dan 30. Lalu, kita kelompokkan PC 0, 3, 6, dan 9 sebagai VLAN 10 dan PC 1, 4, 7, 10 sebagai VLAN 20, dan terakhir PC 2, 5, 8, 11 sebagai VLAN 30
  • Contoh: dengan script int fa0/1 maka kita masuk ke PC 0
  • Lalu dengan perintah "switchport access vlan 10" maka kita membuat PC 0 ke VLAN 10
  • Lakukan untuk semua port komputer
  • Lakukan hal yang sama ke semua switch
  • Lalu terakhir, masuk ke menu CLI switch dan masukkan script "int fa/(sesuai port switch), lalu ketik "switchport mode trunk" itu akan membuat switch saling terhubung
 

  • Lakukan trunk ke semua switch, maka semua komputer akan saling terhubung dengan masing-masing VLAN nya, seperti VLAN 10 hanya dapat berkomunikasi dengan VLAN 10 saja, idak dapat berkomunikasi dengan VLAN 20 ataupun VLAN 30
Sekian dari saya, terimakasih:)

 

Senin, 22 Oktober 2018

FUNGSI OTDR

Pengertian dan Fungsi OTDR

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer). Adalah sebuah alat yang digunakan dalam dunia Fiber Optic(FO). Alat ini dapat berfungsi sebagai:
  • pengukur panjang Kabel FO
  • Pengukur daya & redaman
  • memperkirakan titik Loss
OTDRtrc-kink-1310
OTDR dapat difungsikan menjadi OPM (Optical Power Meter), Untuk pengukuran daya dan redaman pada OTDR akan tertera nilai (sekian)db. Semakin mendekati 0db maka perkiraan loss semakin kecil pula. Batasan-batasan redaman pada FTTx berbedah-bedah. Nilai dari OLT menuju ODC (Optical Distribution Central)setidaknya masih dalam kisaran sedekat mungkin dengan 0. sedangkan dari ODC ke ODP(Optical Distribution Point) nilainya antara 8-10. Sedangkan keluaran dari ODP ke ONT yaitu kisaran 16-28 (di sini saya mengambil  batas yang paling mendekati loss). bila ingin dilakukan installasi secara aturan spek maka redaman hendaknya semakin jauh namun masih dalam batas kisaran.

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu. OTDR dapat menganalisis setiap dari jarak akan insertion loss,reflection, dan loss yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan informasi pada layer tampilan.
 Mekanisme Kerja OTDR
 Umumnya mekanisme kerja OTDR adalah sebagai berikut :
1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik.
2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima.
3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss.
 4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.
 Berdasarkan mekanisme kerja di atas dapat ditentukan beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR salah satunya yaitu :
 1. Jarak Dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
 2. Loss Loss untuk masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
  3. Atenuasi Atenuasi dari serat dalam suatu link. 4. Refleksi Besar refleksi (return loss) dari suatu event.
  Fungsi OTDR
 Beberap fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :
 1. Mengukur Loss per satuan panjang. Loss pada saat instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss per satuan panjang. OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend) atau beban yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
 X [dBW] = A [dB] – α . L [dB}
 X = Besarnya daya untuk jarak
 L A = Daya awal yang diberikan OTDR ke serat optik untuk OTDR mini,
 Amax adalah 31
 dBW α = Redaman (dB/km)
L = Panjang Sehigga dengan membaca grafik X dan L, akan didapat α (redaman), dan dengan membandingkannya dengan loss budget akan dapat disimpulkan apakah telah terjadi ketidaknormalan.
  2. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang diperbolehkan.
 3. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat atau instalasi atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar). End of fiberpada OTDR ditandai dengan adanya daya ❤ dB (dapat disesuaikan dengan menset) yang berfluktuasi. OTDR, pulse widthdisperserise time merupakan domain waktu, sedangkan bandwidth, merupakan domain frekuensi.
 Istilah Pada OTDR
Adapun beberapa istilah yang perlu diketahui dalam pengukuran yaitu :
 a. Dead zone Daerah pada serat optik dimana perubahan daya terjadi tidak secara linier, dan hal ini tidak dapat dianalisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat optik yang ada di pasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan daya sesaat pada awal serat optik.
 b. Dynamic Range Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.
c.  Even Zone Daerah dimana dua kejadian akan terdeteksi sebagai satu kejadian.
d. End of Fiber Merupakan ujung dari fiber optik.

MACAM-MACAM SPLICE

1. Splice Fusion
Adalah metode penyambungan serat optic yang memberikan hasil paling permanen dan menimbulkan daya rugi paling rendah. Pada prinsipnya penyambungan dilakukan dengan menyolder ujung-ujung kedua serat optic yang telah disesuaikan posisinya. Persambungan yang dihasilkan hanya menghasilkan attenuation/redaman sebesar 0,05 db.


2. Splice Mekanik
Splice dengan metode ini menjalankan fungsi yang serupa dengan splice fusion, hanya saja dalam koneksi fiber optic dengan metode ini, masing-masing ujung fiber optic dikoneksikan secara mekanik (alat penyambung mekanik).

FUNGSI SPLICER PADA JAVASCRIPT

Langsung saja disini untuk menambahkan kita bisa tentukan nama arraynya titik lalu metodenya splice yang nilainya sendiri ada tiga sebagai berikut
Mengenal-Fungsi-Splice-Pada-Javascript-07-04-2017-1
Pertama mulai dari mana yakni kita mau posisi keberapa untuk menambahkannya. Kedua ada berapa elemen yang akan dihapus. Bila teman teman tidak ingin menghapus elemennya kita tulis 0. Ketiga adalah nilai yang akan ditambahkan kedalam arraynya yaitu Jeruk. Bentuk penulisannya
Mengenal-Fungsi-Splice-Pada-Javascript-07-04-2017-2
Bila saya cetak nama buahnya maka kita akan lihat Jeruk ada diposisi 2 setelah Rambutan.
Mengenal-Fungsi-Splice-Pada-Javascript-07-04-2017-3
Bila saya ingin ada yang ingin saya hapus saya bisa tulis 1 dibagian parameter duanya
Mengenal-Fungsi-Splice-Pada-Javascript-07-04-2017-4
Maka bagian setelahnya akan otomatis dihapus yaitu nilai Durian dan bila kita ingin menambahkanya lebih dari satu nilai kita bisa pisahkan dengan koma untuk menuliskan nilai array berikutnya
Mengenal-Fungsi-Splice-Pada-Javascript-07-04-2017-6
Itu tugas yang pertama dari metode splice dan metode ini pun bisa digunakan untuk menghapus. Sangat mirip bedanya saya tidak perlu menambahkan isi arraynya seperti ini
Mengenal-Fungsi-Splice-Pada-Javascript-07-04-2017-7
Kita hanya menentukan mau mulai dari mana lalu mau menghapus berapa dari isi elemen arraynya. Itu dia ada dua hal yang kita bisa lakukan dengan metode splice yaitu menambahkan dan menghapusnya.

SINGLE MODE

Single mode fiber optic
Single mode fiber optic memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.
Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer.
Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.

KARAKTERISTIK FIBER OPTIK

Pengertian Kabel Fiber Optic
Fiber Optic adalah sebuah teknologi kabel yang menggunakan benang (serat) atau (plastik) mengirimkan data. Kabel fiber optic terdiri dari seikat benang kaca,yang masing-masing mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya.serat kaca biasanya memiliki diameter 120 mikrometer dengan yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater.sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara/data komputer.

Karakteristik Kabel Fiber Optic
 a.Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik 
  1. Inti, Pada bagian inti jenis serat kaca berpernaruh pada kualitas dari kabel fiber optik itu sendiri. Diameter inti serat optik memiliki ukuran yang berbeda-beda, antara 2 μm hingga 50 μm. Lebih besar diameter inti serat kaca maka akan semaik baik pula kualitas dan kemampuan si fiber optik ini. 
  2. Cladding, untuk bagian ini adalah komponen yang terbuat dari kaca dan memiliki fungsi sebagai pelindung inti fiber optik. Bagian ini sering disebut juga sebagai jaket Cladding dan untuk diameternya antara 5 μm – 250 μm. Selain sebagai pelindung inti, cladding juga berfungsi memancarkan cahaya dari luar kepada inti. 
  3. Coating, lapisan ini juga sering disebut sebagai mantel, berbeda dengan inti dan cladding yang terbuat dari kaca, untuk lapisan ini terbuat dari bahan plastik. Fungsi dari mantel ini adalah untuk melindungi gangguan dari luar seperti lengkungan kabel dan kelembaban udara yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan dalam. Setiap mantel memiliki warna yang berbeda-beda, tujuannya agar dapat mempermudah penyusunan urutan core. 
  4. Strength Member & Outer Jacket, Perlindungan utama berawal dari lapisan ini. lapisan strength member dan outer jacket merupakan lapisan terluar dari kabel fiber optik, fungsinya jelas untuk melindungi inti kabel fiber optik dari gangguan secara langsung.
 b.Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum
Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
  • Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.
  • Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
  • Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
  • Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
  • Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).
Jenis-Jenis Kabel Jaringan Fiber Optik
Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Transmitter
Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :
1. Single Mode
Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
  • Laju Data : Tinggi
  • Jarak Pengiriman Data : Jauh
  • Masa Pakai : Sebentar
  • Sensitifitas Suhu : Substansial
  • Biaya : Mahal
 2. Multi Mode
Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
  • Laju Data : Rendah
  • Jarak Pengiriman Data : Pendek
  • Masa Pakai : Lama
  • Sensitifitas Suhu : Minor
  • Biaya : Rendah (Murah)
Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Aplikasi Standar
Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :

  • Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
  • Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
  • Aerial Cable/Self-Supporting
  • Hybrid & Composite Cable
  • Armored Cable
  • Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
  • Simplex cable
  • Zipcord cable
Kabel Optik Yang Sering Digunakan :
  • Distribution cable
  • Indoor/Outdoor Tight Buffer
  • Indoor/Outdoor Breakout Cable
  • Aerial Cable/Self-Supporting
  • Hybrid & Composite Cable
  • Armored Cable
  • Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
Kelebihan dan Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optic
Sebagai kabel yang dibuat dengan teknologi modern, kabel jaringan fiber optik punya sederet keunggulan jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pun begitu bukan berarti kabel jaringan yang satu ini tak punya kelemahan lho ya. Karena itulah utuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan kabel jaringan fiber optik, berikut ini kami rangkumkan buat Anda :
Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik
  • Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
  • Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
  • Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
  • Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
  • Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
  • Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
  • Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
  • Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
  • Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
  • Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
  • Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
  • Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.
 Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik
  • Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
  • Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
  • Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik eksternal.
  • Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
  • Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
  • Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
Alat-Alat Yang Berhubungan Dengan Serat Optik
Alat ukur untuk mengetahui titik putus optiknya ada di jarak berapa km dari posisi kita mengukur, namanya OTDR (Optical time-domain reflectometer). Alat sambung optiknya, namanya Splicer.
  • Optical Terminal Box : Menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat Optical Terminal Box atau yang sering disebut OTB digunakan untuk dipasang di dinding maupun tiang.
  • ADM : ADM atau disebut juga dengan Add Drop Multiplexer merupakan elemen penting dari sebuah jaringan serat optik. Sebuah multiplexer mengkombinasikan atau memultiplexikan beberaoa aliran bandwidth rendah menjadi satu. Sebuah add-drop multiplexer juga memiliki kemampuan untuk menambah satu atau lebih bandwidth yang lebih rendah menjadi aliran data bandwidth yang tinggi dan pada saat yang bersamaan mengarahkannya ke beberapa jaringan yang lain. Keluaran dari ADM dapat berupa aliran data sebesar STM-1 sebesar 155,52 Mbit/s, STM-4 sebesar 622.08 Mbit/s , STM-16 sebesar 2.488,32 Mbit/s atau mendekati 2,5 Gbps , maupun STM-64 sebesar 9.953,28 Mbit/s atau mendekati 10Gbps.
  • Lambda Unite : Perangkat ini menyatukan switch berkapasitas tinggi (high-capacity switching), fungsi, density, dan fleksibilitas di dalam satu box saja. Lamda unite mampu mengkombinasikan fungsi transport dan switching dalam satu cabinet. Selain itu, lambda unite dapat mengangani trafik mulai dari 155 Mbit/s hingga 40 Gbps dan memungkinkan pengembangan kapasitas bandwidthnya hanya dengan menambahkan modul perangkat saja. Kapasitas lambda unite dapat mencapai 640 Gbps untuk setiap cabinet.
  • DWDM : DWDM ini teknologi terbaru, bisa menampung kapasitas 80 kali lambda unite. satu lambda unite sekarang belum full terpakai semua di setiap STO dan sekarang udah dipersiapkan perangkat DWDM untuk pertumbuhan komunikasi masa depan.
 
  • Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
  • Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan

KODE WARNA FIBER OPTIK

Urutan Core Kabel Fiber Optik berdasarkan warna

Struktur kabel Fiber Optik berbeda dengan kabel multipair tembaga, jika pada kabel tembaga dikenal istilah pasangan atau pair, maka pada kabel fiber optik tidak dikenal istilah pasangan atau pair.
Secara umum, struktur kabel Fiber Optik terdiri dari Tube dan Fiber (atau istilah umumnya dilapangan disebut dengan "core").  Pada Tube dan Core untuk mengenali urutan diberi warna yang berbeda.

Sesuai dengan standard TIA/EIA-598 yang dipakai secara internasional, digunakan 12 warna sebagai pengenal urutan, yaitu
No urut
Warna
No Urut
Warna
1
2
3
4
5
6
BIRU
ORANGE
HIJAU
COKELAT
ABU ABU
PUTIH
7
8
9
10
11
12
MERAH
HITAM
KUNING
VIOLET
PINK
TOSKA
Tabel warna yang digunakan untuk urutan Fiber pada kabel Fiber Optik
Untuk menghafal biasanya menggunakan kata kunci "BOHCAP MEHIKUVIPITOS".
Pada setiap tube maksimum berisi 12 fiber atau core, yang dimulai dari warna biru sampai dengan toska, dan setiap kabel maksimum berisi 12 tube, sehingga total dalam satu kabel maksimum berisi 144 fiber atau core.
Suatu kabel Fiber Optik dengan 12 Tube dan setiap tube berisi 12 Fiber Optik, maka warna dan urutan core atau fiber optik adalah sebagai berikut,
Tabel urutan kabel Fiber Optik 144 Fiber/Core.
Misalkan anda ditanya urutan core ke 59, apa warna tube dan apa warna corenya, maka jawabnya
sesuai tabel Tubenya berwarna abu abu dan corenya berwarna pink.
Kalau menggunakan perhitungan matematis, sebagai berikut ;
Tube = 59 : 12 = 4, 999 setiap 4,... atau 4 lebih maka dibulatkan menjadi 5.
warna ke 5 adalah Abu Abu.
Core/Fiber 59 : 12 = 4 sisa 11, maka warna ke 11 adalah Pink.
Misalkan anda ditanya jika Tube berwarna Merah, dan warna Core/Fiber warna orange. 
a. Merah adalah warna ke 7, maka 7-1=6 dan 6 x 12 =72.
b. Orange adalah warna ke 2.
Maka core / fiber tersebut adalah urutan yang ke 72 + 2 = 74.

Kode Warna Kabel Fiber Optik

Ada beberapa tipe kabel fiber optik yang digunakan dalam instalasi kabel fiber optik. Diantaranya:
  • Patchcord
  • Kabel Multi-Fiber


Untuk membedakan penggunaannya telah dibuatkan standar warna pada pelindung atau jaket pada setiap fiber optik, berikut disampaikan standar warna yang digunakan.

  • Patch cords
Patchcord merupakan kabel fiber optik yang digunakan untuk kebutuhan panjang yang terbatas dalam menghubungkan 2 titik terminasi jaringan kabel optik. Terdapat 2 tipe patchcord yang digunakan, yaitu yang menggunakan single fiber optik (simplex) dan yang menggunakan double fiber optik (duplex). Untuk membedakan penggunaannya telah dibuatkan standar warna, berikut ini tabel warna yang digunakan pada pelindung atau jaket patchcord.

Warna Jaket Keterangan
Oranye multi-mode optical fiber
Aqua OM3 or OM4 10 gig laser-optimized 50/125 micrometer multi-mode optical fiber
Violet OM4 multi-mode optical fiber (some vendors)
Abu-Abu outdated color code for multi-mode optical fiber
Kuning single-mode optical fiber
Biru Sometimes used to designate polarization-maintaining optical fiber

Untuk keperluan terminasi, tiap ujung dari patchcord dipasang konektor. Setiap konektor yang dipasang juga diberi standar warna yang memiliki arti dan penggunaan yang berbeda-beda, seperti terlihat pada tabel berikut:

Warna Konektor Arti Warna Keterangan
Biru Physical Contact (PC), 0° Umumnya digunakan pada Single Mode; beberapa pabrikan menggunakannya untuk mengatur polarisasi fiber optik.
Hijau Angle Polished (APC), 8°
Hitam Physical Contact (PC), 0°
Abu-Abu Krem Physical Contact (PC), 0° Umumnya digunakan pada Multi Mode
Putih Physical Contact (PC), 0°
Merah
High Power Fiber Optik. Kadang digunakan untuk menghubungkan External Pump Laser atau Raman Pumps.


  • Kabel Multi-Fiber
Setiap kabel fiber optik yang berada di dalam kabel multi-fiber menggunakan kode warna untuk membedakan satu dengan lainnya. Identifikasi yang digunakan dalam Corning Cable System menggunakan standar EIA/ TIA-598, "Optical Fiber Cable Color Coding". EIA/TIA-598 menjelaskan skema identifikasi fiber, jaket fiber, fiber unit dan group dari fiber unit. Dengan menggunakan standar ini setiap fiber unit dapat didentifikasi melalui daftar warna yang ada. Warna-warna tersebut dapat digunakan untuk menentukan urutan kabel.
EIA598-A Fiber Color Chart
Urutan Warna Jaket Urutan Warna Jaket
1 Fiber blue.svg
Biru
13 Fiber blue black stripe.svg
Biru/Hitam
2 Fiber orange.svg
Oranye
14 Fiber orange black stripe.svg
Oranye/Hitam
3 Fiber green.svg
Hijau
15 Fiber green black stripe.svg
Hijau/Hitam
4 Fiber brown.svg
Coklat
16 Fiber brown black stripe.svg
Coklat/Hitam
5 Fiber gray.svg
Abu-Abu
17 Fiber gray black stripe.svg
Abu-Abu/Hitam
6 Fiber white.svg
Putih
18 Fiber white black stripe.svg
Putih/Hitam
7 Fiber red no stripe.svg
Merah
19 Fiber red black stripe.svg
Merah/Hitam
8 Fiber black.svg
Hitam
20 Fiber black yellow stripe.svg
Hitam/Kuning
9 Fiber yellow.svg
Kuning
21 Fiber yellow black stripe.svg
Kuning/Hitam
10 Fiber violet.svg
Ungu
22 Fiber violet black stripe.svg
Ungu/Hitam
11 Fiber rose.svg
Pink
23 Fiber rose black stripe.svg
Pink/Hitam
12 Fiber aqua.svg
Aqua
24 Fiber aqua black stripe.svg
Aqua/Hitam
Color coding of Premises Fiber Cable
Fiber Type / Class Diameter (µm) Jacket Color
Multimode 1a 50/125 Oranye
Multimode 1a 62.5/125 Abu-Abu
Multimode 1a 85/125 Biru
Multimode 1a 100/140 Hijau
Singlemode IVa Semua Diameter Kuning
Singlemode IVb